Deputi Inskalrekjarkom beri Kuliah Umum di Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Deputi Inskalrekjarkom beri Kuliah Umum di Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Sebagai bentuk Kerjasama antara BMKG dengan Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia, Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi, Muhamad Sadly diundang dalam Friday Morning Forum (FMF) Series-23 Departemen Teknik Elektro UI untuk membahas tentang Indonesia Tsunami Early Warning Systems Perkembangan, Penguatan dan Tantangan Kedepan.

Kegiatan ini dihadiri oleh para mahasiswa Departemen Teknik Elektro yang sedang menjalani Program Sarjana, Magister maupun program Doktor. Antusias yang luar biasa terlihat selama kegiatan berlangsung.

Dalam paparannya, Sadly menyampaikan Tugas Pokok dan Fungsi BMKG dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan meteorologi, klimatologi dan geofisika sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Lebih rinci lagi Sadly menerangkan tantangan kedepan terkait dengan peringatan dini khususnya Tsunami yaitu teknologi yang berkembang dengan sangat cepat antara lain Big Data, Artificial Intelligence, Internet of Things, Crowd Sourcing dan Instruments and Engineering.

Selanjutnya Sadly juga menyebutkan produk-produk BMKG dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menerima informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika antara lain aplikasi infoBMKG dan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi (https://bkipmambon.com/) yang di bagikan secara gratis kepada stakeholder dan masyarakat yang bahkan menjadi acuan Negara lain.

Mengakhiri paparannya, Sadly menyampaikan peran strategis Univeristas Indonesia khususnya Departemen Teknik Elektro dalam antisipasi gempabumi dan Tsunami yaitu sebagai Center of Excellent di bidang IPTEK Kebencanaan, agar bisa menghadirkan inovasi di berbagai antara lain Sistem Observasi, Processing System dan Diseminasi Gempabumi dan Tsunami serta dalam memperkuat Kompetensi dan Kapasitas SDM BMKG dalam bidang Teknologi Gempabumi dan Tsunami.

Dosen Universitas Jember Dorong Pemda Lakukan Diskresi

Angka perceraian yang tinggi di Kabupaten Jember pada Tahun 2021 lalu membuat terkejut Dosen Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember, Boedijono.

Dari Januari hingga awal Oktober 2021 lalu di Kabupaten Jember tercatat angka perceraian sekitar 4.300 kasus dengan penyelesaian kasusnya sekitar 400 – 500-an kasus.

Di Kabupaten Ponorogo pelajar usia SMP mengajukan ijin untuk menikah dini. Lalu di Kabupaten Bojonegoro terjadi peningkatan status janda muda. Kemudian tetangga Kabupaten Jember, yakni Bondowoso angka prevalensi stunting tercatat sebanyak 32 persen.

Rentetan kasus ini menurut kacamata Boedijono karena waktu itu dipicu pandemi Covid-19 yang mengguncang perekonomian negara sampai keluarga. Kamis 29 Juni 2023 yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha di Indonesia ternyata bersamaan dengan momen Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang sudah ada sejak 1949. Dalam mencapai ketahanan keluar sebetulnya banyak pola yang dapat dilakukan pemerintah baik pusat maupun daerah.

«Kondisi ketahanan keluarga yang kuat, keteladanan dan pendidikan karakter yang berkualitas, sebetulnya mampu menjadi solusi mengatasi itu semua,» kata Boedijono mengingat momen Hari Keluarga Nasional.

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi setiap anak dalam belajar berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

«Dalam interaksi tersebut, keluarga berperan untuk mengenalkan setiap anggota keluarga dalam bermasyarakat sekitar serta peduli terhadap kelestarian alam,» urainya. Dengan perencanaan yang matang, pertimbangan yang akurat, angka perceraian bisa terkurangi, stunting bisa dicegah, pernikahan dini bisa diantisipasi.